Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty; Produktivitas Kehumasan Tekankan Berani Dan Tampil Beda
|
Jakarta, --- Produktivitas kerja kehumasan Lembaga Pengawas (Bawaslu) sedianya mengedepankan pemberitaan lugas dan tegas, pasalnya rambatan arus informasi yang cepat menuntut kerja inovatif mengungkap isu- isu seputar pengawasan yang inklusif dan mudah diterima publik.
\n\n\n\nHumas Bawaslu tidak boleh alergi terhadap perbedaan, sebab itulah bentuk dari kelenturan," Demikian diungkapkan anggota Bawaslu Lolly Suhenty pada sambutannya di acara Konsolidasi Nasional di Hotel Grand Sahid Jaya kemarin. Selasa, 22/4
\n\n\n\nLolly juga menyatakan, dalam Pilkada 2024 mendatang peran jajaran humas Bawaslu harus lebih sigap dalam menyampaikan informasi kepada publik.
\n\n\n\n"Saya berharap humas dapat memberikan hati dan rasa ketika melakukan setiap tugas,"sebutnya
\n\n\n\nSelain itu Lolly juga meminta, humas Bawaslu tidak boleh alergi terhadap perbedaan sebab itulah bentuk dari kelenturan.
\n\n\n\n"Humas itu harus kuat dalam bentuk pemberitaan publikasi memberikan informasi, serta dapat menguatkan satu sama lain yang memberi pesan, dengan masyarakan yang diberi pesan, dengan insan jurnalis jembatan kita dengan masyarakat," ungkap Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu tersebut.
\n\n\n\nDikatakannya juga humas Bawaslu harus tahu menempatkan diri, dalam hubungan perlu kesetaraan, tidak mendominasi dan memberikan kemanfaatan dalam menjalankan tugasnya.
\n\n\n\n"Kelenturan perlu diterapkan seperti siap siaga dalam berkreativitas, siaga melakukan inovasi dan dua hal ini butuh ketekunan,"Terangnya
\n\n\n\nDikesempatan yang sama Totok Hariyono menambahkan menuju pilkada harus banyak belajar dari pengalaman, karena humas Bawaslu di jajaran Provinsi dan Kabupaten/Kota ikut membantu kerja-kerja pengawasan lewat informasi yang informatif, inspiratif
dan edukatif.
"Jadi humas bentuk aktualisasi kita membina hubungan dengan semua stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat untuk satu tujuan menegakkan keadilan pemilu," tegas Totok.
\n\n\n\nMaka humas harus dapat menarasikan secara informatif dan mendidik. Sebab dia melihat tanpa narasi konstruktif tentu Bawaslu bisa saja tidak dikenal.
\n\n\n\n"Bawaslu harus hadir, tidak hanya mendengarkan,"
\n\n\n\n"Ayo kita lakukan yang terbaik dipemilu dan pilkada,karena setelah itu selesai hasil berkarya lebih baik," tandasnya
\n"