Bawaslu Kabupaten Lombok Utara Dampingi Pemilihan OSIS SMAN 1 Gangga: Minia ur Pemilu untuk Edukasi Demo rasi Sejak Dini
|
lombokutara.bawaslu.go.id ---– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lombok Utara (KLU) melaksanakan program pendampingan dan pemantauan pada kegiatan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS masa bhakti 2025/2026 di SMAN 1 Gangga. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya edukasi demokrasi dan pengenalan proses Pemilu kepada para pemilih pemula di lingkungan sekolah.
Pemilihan OSIS dilaksanakan secara demokratis layaknya Pemilihan Umum, dengan melalui tahapan lengkap mulai dari sosialisasi, penjaringan calon, pendaftaran, debat kandidat, hingga pencoblosan yang digelar di halaman sekolah dan diikuti seluruh civitas akademika.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Sengketa (P2S) Bawaslu Lombok Utara, Dr. Suliadi mengatakan bahwa keterlibatan Bawaslu dalam kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai, norma, dan kelembagaan Pemilu kepada siswa. Ia menyebut Pemilihan OSIS ini sebagai miniatur Pemilu yang mampu menginternalisasi prinsip-prinsip dasar demokrasi sejak dini.
“Pemilihan ini dirancang sedemikian rupa menyerupai Pemilu dan Pilkada, agar siswa tidak hanya mengetahui prosesnya, tapi juga memahami pentingnya integritas, netralitas, dan keadilan dalam berdemokrasi,” jelas Dr. Suliadi.
Kendati demikian, lebih jauh dijelaskan materi pengawasan kepemiluan, termasuk larangan politik uang, kampanye hitam, isu SARA, serta penyebaran hoaks. Selain itu, ditekankan pentingnya sportivitas dan etika demokrasi, yakni menerima kekalahan secara legowo dan tidak berlebihan dalam kemenangan.
Dirinya juga mengapresiasi Kepala Sekolah, Dewan Guru, serta seluruh siswa SMAN 1 Gangga atas antusiasme dan dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan ini. Ia menambahkan bahwa Bawaslu Kabupaten Lombok Utara secara konsisten menjalankan program sosialisasi partisipatif melalui berbagai media, termasuk website resmi dan akun media sosial Bawaslu KLU, agar semakin banyak generasi muda memahami pentingnya berdemokrasi secara sehat dan berintegritas.
“OSIS bukan hanya organisasi siswa, tetapi juga ruang belajar demokrasi yang efektif, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat luas. Ini adalah proses pendidikan politik tanpa harus meninggalkan pelajaran di bangku sekolah,” ujarnya.
Diungkapkan Suliadi juga bahwa pengawasan oleh pengawas pemilihan OSIS harus dilakukan secara profesional, adil, netral dan berintegritas. Ia meminta pengawas bertindak tegas terhadap pelanggaran, serta segera memproses dan mengkaji setiap laporan yang masuk dari peserta didik.
Kegiatan yang berakhir pada tahap pencoblosan ini ditutup dengan refleksi oleh Bawaslu KLU, yang menyebut tahapan pemilihan OSIS ini terdiri dari tahap pengenalan, tahap aksi, dan tahap refleksi, mencerminkan proses demokrasi sesungguhnya.
Melalui proses ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung, namun juga diajak berpikir kritis serta bertanggung jawab terhadap pilihan dan masa depan bersama.
“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas demokrasi, terutama menjelang Pemilu mendatang, khususnya di Kabupaten Lombok Utara,” tutup Dr. Suliadi.
Penulis dan Foto: Hadi
Editor: Wr