Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Lombok Utara Edukasi Politik Pelajar SMKN 1 Tanjung melalui Program “Goes To School”

Foto Bersama

Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas, Ria Sukandi (posisi tengah kaca mata hitam) saat melakukan sesi foto bersama usai kegiatan upacara bendera

lombokutara.bawaslu.go.id ---— Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lombok Utara (KLU) kembali menggelar program edukasi politik dan pengawasan partisipatif bertajuk “Bawaslu Goes To School” yang kali ini menyasar pelajar SMKN 1 Tanjung pada Senin (15/8), bertepatan dengan upacara bendera rutin yang dilaksanakan sekolah.

Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa kelas X, XI, dan XII, dewan guru, serta tenaga kependidikan SMKN 1 Tanjung. Suasana upacara berlangsung khidmat, dengan para siswa/siswi antusias menyimak penyampaian materi.

Koordinator Divisi Hukum, Pengawasan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (HP2H) Bawaslu KLU, Ria Sukandi, hadir langsung sebagai pembina upacara sekaligus narasumber sosialisasi.

“Kami datang untuk memperkenalkan apa itu demokrasi, pemilu, dan peran penting generasi muda dalam menjaga integritas pemilu. Ini bagian dari amanat undang-undang dan komitmen Bawaslu dalam membangun kesadaran politik sejak dini,” ungkap Ria Sukandi dalam amanatnya.

Dijelaskannya bahwa demokrasi merupakan wujud nyata dari nilai-nilai dalam Pembukaan UUD 1945, yang salah satunya terefleksi melalui pelaksanaan pemilu. Ia juga memaparkan sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia yang pertama kali direncanakan melalui Maklumat X tahun 1946, namun baru terealisasi pada tahun 1955 karena situasi keamanan. Lebih lanjut, Ria Sukandi menekankan bahwa pendidikan politik bagi masyarakat, termasuk pelajar, merupakan bagian dari tugas konstitusional Bawaslu.

“Anak-anak sekalian, di tahun 2029 kalian akan punya hak pilih. Bahkan setelah lulus, kalian bisa mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Namun perlu diingat, semua proses harus sesuai aturan, jika melanggar bisa berujung pidana,” jelasnya.

Kendati, Ria menyinggung pentingnya membentuk generasi yang berintegritas menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia berpesan agar siswa-siswi SMKN 1 Tanjung belajar dengan sungguh-sungguh dan menghargai guru sebagai bagian dari proses menjadi pemimpin masa depan. Menutup amanatnya, memberi contoh sederhana tentang pentingnya kejujuran dan sportifitas dalam pemilu, bahkan di lingkungan sekolah.

“Dalam pemilihan ketua OSIS misalnya, jangan sampai ada kelompok yang memaksa pilihan. Kalau tidak memilih dia, lalu didiskriminasi, itu tidak sehat. Demokrasi butuh keberanian, termasuk melaporkan pelanggaran,” ujarnya.

Selain itu, mendorong para siswa untuk aktif menjadi pengawas partisipatif di masa mendatang.

“Kalau nanti ada pelanggaran di pemilu, termasuk dari guru kalian untuk diingatkan. (-red) bisikkin ‘Pak, kata Pak Ria Sukandi waktu upacara, itu tidak boleh.’ Itu bentuk pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran, nah model ini disebut pengawasan partisipatif,” mengingatkan

Program Bawaslu Goes To School ini merupakan bagian dari strategi Bawaslu Lombok Utara dalam membangun budaya demokrasi sehat sejak usia sekolah, sekaligus memperkuat sinergi dengan dunia pendidikan.

Penulis dan Foto: Wr

Editor: Wr