Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Lombok Utara Goes To School: Tanamkan Nilai-Nilai Demokrasi, Anti Narkoba dan Bullying, dan Semangat Meraih Pendidikan Tinggi

Foto Bersama

Anggota Bawaslu Lombok Utara Dr.Suliadi (posisi lima dari kanan) saat sesi foto bersama guru dan siswa/siswi SMAN 1 Tanjung setelah kegiatan upacara bendera, Senin (8/9)

lombokutara.bawaslu.go.id--— Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lombok Utara (KLU) kembali melanjutkan program edukasi pendidikan politik dan pengawasan partisipatif bertajuk "Bawaslu Lombok Utara Goes To School", dengan menyambangi SMAN 1 Tanjung pada Senin, 8 Agustus 2025.

Kegiatan edukatif ini berlangsung saat pelaksanaan upacara bendera. Pada kegiatan tersebut, hadir sebagai pembina upacara adalah Dr. Suliadi (Komisioner Bawaslu Lombok Utara). Di  tengah siswa dan guru yang mengikuti apel tersebut, dirinya menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia, khususnya di Lombok Utara.

“Generasi muda adalah pilar penting dalam keberlangsungan demokrasi. (-red) Kalian adalah masa depan Lombok Utara sekaligus masa depan bangsa yang akan memegang posisi strategis di masa depan,” imbuhnya

Disampaikan juga pentingnya disiplin dalam menuntut ilmu serta menjauhi bahaya narkoba dan bullying. Selain itu, menyambung tema yang dibacakan dalam naskah anti-narkoba oleh siswa saat upacara, diimbau untuk menjauhi narkoba karena dapat merusak masa depan. Ia juga menyoroti maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah.

“Jangan membuli teman kalian karena perbedaan suku, agama,  ras, kelas sosial dan lainnya. Kita semua saudara sebangsa, kita harus menunjukkan perilaku untuk saling peduli antarsesa dan menghargai perbedaan" tegasnya.

Dalam pada itu, Suliadi juga berbagi kisah inspiratif tentang seorang alumni SMAN 1 Tanjung yang bernama Rizki berhasil menempuh pendidikan ke luar daerah meski dengan keterbatasan. Sekaligus menyampaikan bahwa dirinya telah menyelesaikan pendidikan S3 pada tahun 2020 sebagai bukti bahwa asal dari kampung bukan penghalang untuk meraih pendidikan tinggi.

"Saya ingin menunjukkan, baik lewat kisah Rizki maupun perjalanan saya sendiri, bahwa keterbatasan dan asal dari kampung bukanlah alasan untuk menyerah. Pendidikan tinggi tetap bisa diraih oleh siapa pun yang berjuang selama ada niat atau kemauan." Kata Suliadi

Dikatakan, bagi siswa yang menjadi pemilih pemula nanti pada Pemilu 2029, sangat penting menjaga integritas dalam Pemilu, termasuk menolak politik uang, tidak boleh menerima uang ataupun materi lainnya, baik dari calon maupun dari tim sukses karena hal itu memiliki konsekuensi hukum. Ia menghimbau siswa supaya menanamkan nilai-nilai demokrasi melalui kegiatan sekolah seperti pemilihan pengurus OSIS.

“Pemilihan Ketua OSIS adalah miniatur dari pemilu nasional. Kalian berlatih berdemokrasi dari sana—dari proses kampanye, penyampaian visi misi calon, hingga pengawasan. Dalam pemilihan OSIS juga tidak boleh ada pemaksaan untuk memilih calon tertentu, tidak boleh menyogok dan menerima sogokan, begitu juga dalam konteks pemilihan umum," imbuhnya.

Melalui kegiatan ini Bawaslu Lombok Utara berharap agar para siswa SMAN 1 Tanjung tidak hanya sukses dalam pendidikan, tetapi juga memiliki moral yang baik untuk membangun masa depan Lombok Utara.

Penulis dan Foto: Wr

Editor: Suliadi