Bawaslu Lombok Utara Ingatkan Ancaman Isu Negatif Menjelang Pilkada 2024 Mendatang
|
lombokutara.bawaslu.go.id ---Pilkada 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat Kabupaten Lombok Utara, namun di balik antusiasme tersebut, terdapat risiko besar terkait dengan disinformasi. Data menunjukkan bahwa penyebaran hoaks selama Pilkada 2024 dapat meningkat, terutama seiring dengan banyaknya informasi yang beredar di platform media sosial. Berita-berita palsu ini bisa mempengaruhi opini publik dan merusak reputasi calon pemimpin daerah.
Koordinator Divisi Hukum, Pecegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Lombok Utara, Ria Sukandi menegaskan pentingnya melakukan mitigasi terhadap potensi hoaks dan isu negatif pada tahapan Pilkada 2024 mendatang.
"Mitigasi ini dilakukan untuk meminimalisir potensi dugaan pelanggaran melalui media sosial atau saluran-saluran digital," jelasnya
Menurutnya di era digital saat ini, makin mudah membuat penyebaran hoax dan isu negatif semakin marak. Seringkali hoaks dan isu negatif digunakan untuk meningkatkan elektabilitas calon maupun menurunkan suara lawan politik.
“Mitigasi diperlukan untuk meminimalkan hoaks yang berpotensi memunculkan kegaduhan khususnya dalam Pilkada 2024 ini”, dikatakan Ria Sukandi disela-sela kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Kepala Desa Se-Kabupaten Lombok Utara sekaligus Pengucapan dan menandatangani Ikrar Netralitas Kepala Desa pada Pemilihan 2024, Tanjung, Selasa (17/8/2024).
Kendati demikian, Andi menilai munculnya hoaks dan isu negatif dapat mempengaruhi kualitas dari penyelenggaraan Pilkada 2024. Dalam hal ini Diskominfo Kabupaten Lombok Utara perlu melakukan upaya pencegahan untuk menangkal tersebarnya dan berkembangnya hoax dan isu negatif dalam tahapan Pilkada Tahun 2024 dengan membangun sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak.
“Pencegahan dilakukan dari berbagai aspek, baik melalui media sosial, sosialisasi tatap muka, maupun kolaborasi dengan berbagai stakeholders dan memastikan informasi yang positif dan berdasarkan fakta perlu dilakukan untuk membentuk pemilih cerdas yang tidak mudah terprovokasi dengan banyaknya informasi yang negatif,"tegasnya
Ria Sukandi juga mengingatkan Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan yang saat ini sangat perlu diwaspadai. Sebab menurutnya, beberapa oknum memanfaatkan AI untuk memfitnah atau melakukan pelanggaran, yang membuat Bawaslu kesulitan mengidentifikasi dan memverifikasi kebenarannya.
"Karena kecanggihan teknologi, jika tidak diimbangi kecanggihan mengawasi pasti akan berbahaya. Mari kita jaga Pemilihan Kepala Daerah melalui kewarasan dalam bertindak dalam menyerap rasa, buka telinga lebar lebar, buka mata dengan tajam melihat, gunakan mulut dan jari untuk luwes menyampaikan informasi itu bentuk dari kesatuan," Ucapnya
Dikatakannya juga Generasi Z, yang merupakan kelompok usia produktif dan aktif dalam penggunaan media sosial, menjadi sangat rentan terhadap informasi yang tidak akurat. Kebiasaan mereka dalam mengonsumsi berita melalui platform digital membuat mereka lebih mudah terpapar hoaks. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang yang mudah percaya pada hoaks karena kurangnya keterampilan literasi media serta kecenderungan untuk mempercayai informasi yang sesuai dengan pandangan mereka sendiri.
Dalam konteks ini, Bawaslu mengingatkan semua pihak untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi informasi yang beredar, sehingga dalam menghadapi isu-isu negatif, Bawaslu mendorong pentingnya pemberitaan berimbang. Pemberitaan yang tidak hanya berfokus pada isu-isu sensasional, tetapi juga menyediakan informasi yang jelas dan faktual. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh gambaran yang utuh dan tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan.
Dalam pada itu, Bawaslu Lombok Utara mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga integritas Pilkada 27 November 2024 mendatang.
“Mari kita ciptakan suasana pemilu yang damai dan bermartabat dengan melawan segala bentuk disinformasi dan berita hoaks. Dengan kesadaran kolektif, kita bisa memastikan bahwa suara rakyat akan terdengar jelas dan tidak tertutupi oleh isu-isu negatif yang merusak.” tutupnya
Penulis dan Foto: Wr Humas
Editor: Wr