Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu RI Loly Suhenti; Kerja Kehumasan Butuh Kecepatan Dan Ketepatan

Bawaslu RI Loly Suhenti; Kerja Kehumasan Butuh Kecepatan Dan Ketepatan
\n

lombokutara.bawaslu.go.id--- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu- RI) menekankan kinerja kehumasan Bawaslu Provinsi dan kabupaten/ Kota se-Indonesia lebih cepat mengikuti makin tingginya isu ditengah ruang publik. Hal itu diungkapkan Kordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2H) Loly Suhenti di Hotel paragon Jakarta, Rabu 22/9/2023.

\n\n\n\n

Kita jangan kalah cepat, kerja humas harus itu telinga dan mata makin dihidupkan, karena situasi makin meningkat," jelasnya

\n\n\n\n

Dikatakan Loly selain kerja humas harus cepat tetapi juga mesti tepat, informasi tersebut harus balance atau berimbang. Suatu informasi yang disampaikan sesuai dengan fakta tidak boleh dilebih- lebihkan atau dikurangi.

\n\n\n\n

"Cross chek and Balance wajib dilakukan, apalagi nanti ketika ada laporan yang masuk, humas memiliki kewenangan selain mengekspose tetapi juga melakukan penelusuran," terangnya

\n\n\n\n

Kerja humas yang baik adalah informasi yang disajikan mampu menggambarkan suatu situasi yang masih sumir menjadi terang dan jelas, tentu dengan dukungan fakta atau situasi yang sesuai agar publik tidak gamang.

\n\n\n\n

"Jangan sampai penyampaian informasi dari tiap anggota dan jajaran berbeda persepsi,"

\n\n\n\n

"Saya minta untuk lebih inten meningkatkan koordinasi di internal, jangan ada yang mis dalam penyampaian," Imbuhnya

\n\n\n\n

Mantan aktivis perempuan Korp PMII Bogor itu menegaskan, kerja kelembagaan mesti terangkum utuh dalam kerja kehumasan, ia pun menilai kerja kelembagaan Bawaslu merupakan tindakan satu kesatuan dari pusat hingga tingkat Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD).

\n\n\n\n

"Sifat hirarki kelembagaan kita mengikat, apa yang dilakukan dipusat maka sama dengan provinsi, kabupaten/ kota bahkan desa dan kelurahan. (-red) jadi jangan ada yang over confidence," tegasnya

\n\n\n\n

Selain itu Loly mengilustrasikan massifnya perkembangan isu diruang media sosial harus mampu secara cepat diklarifikasi, ia menilai intensitas manipulatif diruang media sosial (digital) mampu mempengaruhi sentimen publik terhadap kinerja Bawaslu.

\n\n\n\n

"Rumusnya informasi harus cepat di chek, setelah ketemu hasilnya kemudian baru dilaporkan ke pimpinan masing- masing daerah untuk disampaikan ke Kami," bebernya

\n\n\n\n

Lebih jauh dijelaskan akurasi informasi yang terukur dicapai dengan koordinasi antar pimpinan, secara kelembagaan Bawaslu memliki kewenangan selain melakukan penelusuran pula melakukan investigasi.

\n\n\n\n

Trend di ruang media sosial Bawaslu saat ini tengah menjadi target serangan Hoaks. Loly menegaskan bahwa Bawaslu diharapkan bertransformasi kepada kerja yang cepat, tepat/akurat namun juga berani.

\n\n\n\n

"Tidak ada waktu bersantai- santai karena tensi setiap tahapan makin meningkat," tukasnya

\n\n\n\n

Acara tersebut diklaim guna membekali kerja- kerja kehumasan Bawaslu tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota agar produk kehumasan di daerah cepat, akurat dan Klarifikatip.

\n\n\n\n

"Kita nanti akan ada acara pemberian penganugerahan kehumasan terbaik, ini hasil pantau kami atas penggunaan website dan pengisian form cegah online," pungkasnya.

\n\n\n\n

Sementara itu Krodiv HP2H Ria Sukandi yang turut menghadiri kegiatan tersebut mengapresiasi langkah Bawaslu RI dalam melaksanakan kegiatan Penganugerahan kehumasan, hal itu menurutnya menjadi pemantik bagi setiap daerah dalam meningkatkan publikasi kerja Bawaslu di daerah.

\n\n\n\n

"Kegiatan ini mampu mendorong semangat kami di daerah, karena ada penilaian langsung dari pusat atas kerja produk kehumasan kami di daerah," akunya

\n\n\n\nKordiv HP2H Bawaslu Lombok Utara Ria Sukandi\n\n\n\n

Andi panggilan akrabnya yang juga mantan jurnalis senior itu menilai, segment produk kehumasan saat ini membutuhkan kolaborasi dari berbagai jenis platform yang tersaji diruang digital.

\n\n\n\n

Menurutnya berdasarkan fungsi kelembagaan Humas dituntut lebih fleksibel, kreatif dan kolaboratif mengingat fungsinya sebagai corong kemandirian lembaga.

\n\n\n\n

"Kerja kehumasan ini jika diukur dari fungsinya merupakan corong kelembagaan Bawaslu, pekerjaannya meliputi membangun kemitraan dengan lembaga masyarakat sebagai fungsi (kedalam) dan membuat produk ke- jurnalistikan dalam bentuk informasi sebagai fungsi keluar," pungkasnya. (Wir)

\n"