Gugah Pengawasan Partisipatif Pemilih Pemula, Bawaslu Gelar Sosialisasi Di SMKN 1 Gangga
|
lombokutara.bawaslu.go.id — Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi generasi muda dalam proses demokrasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lombok Utara kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilih Pemula di SMK Negeri 1 Gangga, Sabtu (11/10).
Kegiatan ini menyasar puluhan pelajar yang merupakan pemilih pemula dari kalangan Gen-Z. Melalui kegiatan ini, Bawaslu mendorong para siswa untuk aktif dalam mengawal setiap tahapan Pemilu dan Pilkada, guna menciptakan pemilu yang bersih, jujur, dan adil. Para siswa diajak untuk tidak hanya memahami proses demokrasi, tetapi juga terlibat langsung dalam pengawasan partisipatif, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Kepala SMKN 1 Gangga, L. Rudy, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Bawaslu Lombok Utara. Ia menilai program ini sangat tepat dalam memberikan edukasi demokrasi kepada siswa-siswinya.
“Saya berharap siswa semua untuk serius mendengarkan pemaparan materi karena apa yang disampaikan Bawaslu sangat penting dan bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Rudy.
Selanjutnya narasumber dalam kegiatan tersebut, Hadi Pranatha yang merupakan Staf Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas (HPPH) Bawaslu Lombok Utara menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga integritas Pemilu. Serta menekankan bahwa pengawasan partisipatif bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan aksi nyata dalam meminimalisir potensi kecurangan.
“Pemilih pemula tidak hanya sebagai pemilih, tapi juga sebagai pengawas. Dengan memasang mata dan telinga, mereka dapat melaporkan berbagai pelanggaran seperti politik uang, politik SARA, atau penyebaran hoaks,” jelas Hadi.
Dijelaskannya juga bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Bawaslu RI, dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, khususnya kalangan muda, dalam mengawasi proses demokrasi.
Bawaslu Lombok Utara optimistis, jika generasi muda memiliki kesadaran politik yang baik, maka pelaksanaan Pemilu dan Pilkada akan berlangsung lebih demokratis, damai, dan transparan. Pelibatan Gen-Z diharapkan menjadi penggerak utama dalam mewujudkan rotasi kepemimpinan yang sehat dan berintegritas.
Selain itu, Hadi juga mengajak para siswa untuk menyebarkan pengetahuan yang diperoleh kepada keluarga di rumah dan lingkungan sekitar, sehingga pengawasan Pemilu dapat meluas dan melibatkan semua elemen masyarakat.
“Kita harus tahu aturan pemilu, awasi proses kampanye, dan laporkan jika ada pelanggaran. Kolaborasi antara Bawaslu dan anak muda adalah kunci suksesnya demokrasi,” pungkas Hadi.
Kendati demikian, Bawaslu berharap pelajar dapat menjadi agen perubahan yang kritis dan berperan aktif dalam menciptakan Pemilu yang berintegritas, serta menjadikan pengawasan partisipatif sebagai bagian dari budaya demokrasi di tengah masyarakat.
Penulis dan Foto : Wr
Editor : Wr