Lompat ke isi utama

Berita

Tanamkan Nilai Demokrasi Sejak Dini, Bawaslu KLU Tekankan Integritas Nilai Kepemimpinan Dan Aktif Di Organisasi Sekolah.

Dokumentasi

Anggota Bawaslu Lombok Utara, Dr Suliadi saat menjadi Pembina Apel di SMAN 1 Pemenang

lombokutara.bawaslu.go.id --– Program Penguatan Peran Pengawasan Partisipatif 
Bawaslu Kabupaten Lombok Utara kembali sambangi Siswa SMAN 1 Pemenang, 25/8/2025

"Kegiatan ini edukatif untuk siswa tajuknya Goes to School", jelas Kordiv P2PS Dr. Suliadi

Kehadiran Bawaslu selain menanamkan nilai kepemimpinan dan memotivasi siswa aktif di organisasi disekolah, pula menjadi penguatan pendidikan politik.

Hadir sekaligus sebagai pembina apel Dr. Suliadi, di tengah siswa dan kehadiran guru mengikuti apel dengan hikmad dirinya menjelaskan tujuannya dalam rangka menanamkan pemahaman demokrasi dan pentingnya partisipasi politik sejak usia dini.

"Keterlibatan generasi muda dalam menjaga integritas pemilu. (-red) kamu mengajak para pelajar untuk tidak hanya fokus pada akademik, namun juga aktif berorganisasi untuk  pembentukan karakter dan kepemimpinan,".

“Masa SMA adalah masa perjuangan belajar, dan kalian adalah generasi penerus bangsa. Kejarlah pendidikan setinggi-tingginya, bahkan sampai perguruan tinggi," imbuhnya

Kendati demikian, ia mengingatkan jangan hanya belajar di kelas tetapi turut aktif di organisasi. Lebih jauh disampaikan Suliadi, sejak Indonesia merdeka telah diselenggarakan 13 kali pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dalam proses tersebut, KPU berperan sebagai penyelenggara, sementara Bawaslu bertugas mengawasi jalannya pemilu agar berjalan jujur, adil, dan demokratis.

“Tugas Bawaslu bukan hanya mengawasi tahapan pemilu tapi juga memastikan netralitas ASN tetap terjaga,” ujarnya.

Dalam pada itu, Suliadi turut mengapresiasi netralitas para ASN di lingkungan SMAN 1 Pemenang dalam menyikapi dinamika politik. Ia juga menyampaikan edukasi tentang praktik demokrasi di tingkat sekolah, seperti pemilihan ketua OSIS, sebagai bentuk pembelajaran politik sejak dini.

“Kalau ada calon ketua OSIS yang menggunakan uang untuk memengaruhi pilihan teman-temannya, itu adalah bentuk money politics. Ini harus dihindari karena mencederai demokrasi. Adik-adik harus netral dan tidak berpihak,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, Bawaslu Lombok Utara berharap para pelajar dapat tumbuh menjadi pemilih cerdas dan menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang bersih, jujur, dan adil.

Program Bawaslu KLU Goes to School merupakan bentuk komitmen Bawaslu dalam memperluas pendidikan politik partisipatif, khususnya kepada generasi muda sebagai pemilih pemula pada Pemilu dan Pilkada mendatang.

Penulis dan Foto : Wr

Editor : Rs